Carpe Diem!

Menikah.. Perempuan,jalan 24 tahun, bekerja. Kalo dilingkungan ku, tujuan selanjutnya adalah menikah. Menurutku? Aku adalah tipe perempuan yang tidak suka bergantung pada orang lain. Mengerjakan urusan sendirian, misal ke pasar, ke mall, makan siang, mengurus administrasi, bayar pajak, belanja bulanan. Meanwhile, beberapa perempuan mengerjakannya dengan teman, orang tua, sodara,pacar (bukan berarti aku tidak ke mall dengan teman-teman, tapi maksudnya aku tidak masalah ke mall sendirian). Di SMA aku tidak pernah pacaran (kalau suka dengan orang pernah, tapi tidak tertarik pacaran, Alhamdulillah), bahkan aku tergolong perempuan yang cukup anti dengan laki-laki. Tidak biasa berteman dengan laki-laki waktu SMA. Di kuliah juga tidak pacaran (terlalu banyak alas an untuk tidak pacaran, Alhamdulillah). Waktu kuliah, disaat teman-teman membicarakan tentang kisah cintanya, pacarnya, dan sejenisnya, I’m just there and like rolling my eyes and say “apasihh”. Sempat mikir, kenapa si

Menghapus IG, FB! Aku lagi ketagihan membuka media social. Tapi sering kebaca tentang “Salah satu tanda bahwa Allah berpaling dari seorang hamba adalah ia disibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat.” Kadang berhenti scroll, tapi nanti buka lagi. Sampai pada titik, sadar betul bahwa dunia semakin mengerikan, fitnah nya mulai memalingkan keimanan, mudharatnya semakin terasa bagi diri, akhlak yang semakin membelok maka, copot aplikasi di lakukan. Jalan 4 hari setelah menghapus dua media social yang bikin nagih. Apalagi aku shitposter tenar fb haha. Rasanya? Hari pertama berat! Tiap buka hp, pengen buka ig, tapi setelah diliat, apk nya udah ga ada. Menyambi buka wa story, udah habis semua diliatin, keluar niat buka fb, udah ga ada. Buka line, ngescroll time line (sengaja belum dihapus, takutnya ga bisa login lagi) sampai bosan, keluar niat buka ig, apknya ga ada. Buka lah twitter (belum dihapus takutnya perlu, dan memang jarang   dibuka juga sebelumnya) scroll scroll, dan t

My Morning routin! Setiap orang punya cara berbeda menghabiskan umurnya. Dan menghabiskan umur dimulai dari menghabiskan waktu paginya hehe. Dengan berdasar pada “tidak ingin menyia-nyiakan masa muda”, “hidup hanya satu kali”, “hidupmu kamu yang tentukan mau jadi apa”,   aku sering tertarik dengan berbagai tulisan mengenai “how to win your life” etc. dan diantaranya adalah tentang gaya hidup orang sukses. Termakan kalimat didalamnya tentang “banyak orang tau cara menjadi sukses tapi jarang yang melakukannya” maka aku tidak mau hanya membacanya saja. Dan inilah my morning routin –if I win my day- : 1.        Bangun tidur membaca doa bangun tidur 2.        Melipat selimut dan merapikan tempat tidur 3.        Sholat dan berusaha tidak memikirkan masalah hidup, why? Karena “Barangsiapa yg bangun di pagi hari namun hanya dunia yang dipikirkannya   sehingga seolah olah dia tidak melihat hak Allah padanya, maka Allah akan menanamkan 4 penyakit dalam dirinya :   Kebingunga

Menulis! Usia jalan 24, bekerja diperusahaan swasta dengan job desk pekerjaan yang tidak terlalu padat membuat banyak waktu luang dikantor. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, peluang dan media yang ada, aku mencari kegiatan yang kira-kira bisa digunakan untuk mengisi waktu luang yang tentu saja bisa bermanfaat dan membangun diri. Bingung! Saat dihadapkan pada berbagai kesempatan dan begitu banyak pilihan, bingung sekali mau melakukan apa. Mungkin mudah berfikir, lakukan saja apapun, tinggal pilih. Sayangnya, kenyataan tidak seperti itu. Malas salah satu musuh terbesarnya. Selain itu, media sosial selalu menyita perhatian lebih. Tapi sudah 4 hari ini media sosial utama yang sering ku buka, ku hapus. Dan aku membuat awal yang sulit. Mencari dan terus mencari apa yang bisa dilakukan saat waktu senggang di kantor. Mulai dari membaca, menambah berbagai skill, mempelajari bahasa baru, menulis dan banyak hal lainnya. Aku tertarik pada menulis. Memang bukan keahlian dan aku