Pekerjaan pertama, welcome to real life !1!1

dunia baru.next level of life

Zaman kuliah dulu, aku bener-bener ga habis fikir. Gimana bisa seseorang menghabiskan seharian waktunya ditempat kerja. ditempat yang sama. seminggu 5-6 hari. sebulan 20 - 24 hari. setahun. dua tahun. tiga. empat. lima. 10 tahun. 20 tahun. 30 tahun. and more. trus pensiun. umurnya habis. masa mudanya habis. tersisa masa tua. ga ada waktu lagi. ga ada tenaga lagi. O M G !
waktu berlalu. mendorong kita pada masa dimana kita tidak punya pilihan lain. tidak ada penundaan yang diberikan kesempatan. yang ada hanya hadapi. selesai drama skripsi dan revisi. terlewati masa yudisium dan wisuda. tada!
Juli 2018 wisuda. resmilah status pengangguran. awal mula masih nego waktu dengan semesta. alasan ku, menunggu pembukan CPNS di oktober. santuy! maksa buat santuy!
temen satu persatu dapat kerja. alhamdulillah, ikut senang~
temen yang lain mulai tertekan, nanyain, gimana kamu sekarang? belum ada melamar kemana pun. kataku. "menunggu pembukaan CPNS".
kerjaan kesibukanku waktu itu? membaca buku, sedikit. bantu dirumah. beberes. belanja kepasar. padat. aku bilang sih, anak rumah tangga. sambil.. jalan-jalan. ngelatih kempo. berurusan kempo, dsbg. yaa, selama libur harus tetap mengisi dengan hal positif, karena nanti diakhirat kita akan ditanya "masa mudamu, dihabiskan untuk apa?". ehehe serius banget ya. next.
jalan-jalan berstatus pengangguran, kurang nikmat sihh, kek ada tekanannya gitu. gada banyak uang juga. ya, finansial memang masalah utama. bener bener masalah.
tiba masa CPNS, tes ke Rantau. Gagal. Shodaqallahul adzim.
Mulailah menyusun rencana baru. Nyebar lamaran sebanyak mungkin. seminggu setelah pengumuman CPNS, ada temen dekat ngabarin. "coba masukkan kesini, dicari cepat. admin" sunggg~ ga ada persiapan banyak, kondisi psikis juga lagi amburadul. kepercayaan diri lagi down. cuman berusaha dibangkit-bangkitin aja. Alhamdulillah ala kulli hal. jumat antar lamaran. sabtu interview (ga interview juga, cuman ditanya, kamu gaji segini, kerja begini, mau?). senin mulai kerja.
rasanya waktu itu : oke aku siap.
ya secara tidak sengaja kita akan siap.
jika memang sudah waktunya, kita akan siap.
ikhlas menerima.
yaa, memang karena situasi kondisinya juga. semua orang (di zona usiaku) sudah berkerja. dan aku ga ada kerjaan lain juga dirumah. jadi sudah siap.
pikiran yang dulu? ga terlalu kepikiran lagi.
semua yang di worry in dulu, udah ga ada makna nya lagi. "saat waktunya sudah tiba, hatimu akan menerima"

pengalaman pertama kerja gimana?
berangkat pagi pulang sore. cape.
badan pegal-pegal.
seminggu. dua minggu. tiga minggu.
banyak banget gejolak batin. seperti masuk ke level kehidupan baru.
apa aja yang dihadapin?

pertama : membawa diri kelingkungan baru. berkenalan dengan orang baru. memahami karakter orang baru.
well, aku bukan orang yang mudah bersosial untuk kehidupan sehari-hari (?). iya. aku bukan tipe orang yang mudah bergaul dengan orang untuk hal remeh. kalau urusan penting aku berani. hayook, aku lawanin. tapi masalah basa-basi, bukan bakatku.

kedua : jobdesk yang masih kurang dipahami.
ya, kita lulusan S1, dituntut bisa ini itu. dianggap bisa.
dijelaskan sesuatu, sebenarnya perlu dua sampai tiga hari untuk benar benar tau dan paham.sebenarnya wajar untuk belum paham. but, kita aku mikirnya waktu itu "duh lambat banget sih" "duh masa ga tau sih" dsbg.

ketiga : dunia ini udah rusak!
ya. gila banget.
aku awal-awal mikirnya gitu. gimana ga? hmm gimana neranginnya ya. sogok menyogok dalam pemerintahan. terjadi didepan mata.
untuk pembebasan lahan, pengembangan sebuah perusahaan. semua pake uang. "uang berkuasa" kalimat ini baru benar-benar aku pahami saat bekerja. ga ada yang bisa dipercaya dinegeri ini. aku mantan mahasiswa, menuntut keadilan demi kesejahteraan rakyat. kemana memang tujuannya? berharap dengan siapa? presiden?.
selama ini aku mikirin tentang negeri ini, bersikap baik demi kemajuan negeri ini. menolak tambang ilegal dengan keterbatasan pengetahuan -bodohnya baru kerasa- , bahkan petinggi negeri hidup dari (dalam kasus ini) tambang ilegal. ada cerita senada yang pernah aku baca. tentang algojo terkejam. ketika ditanya "bagaimana kamu bisa tidur nyenyak setelah membunuh seseorang?" algojo tersebut menjawab "kenapa aku tidak bisa tidur dengan nyenyak sementara petinggi diatas sana tidur dengan nyenyak? aku hanya menjalankan apa yang diperintahkan kepada ku". cerita itu merubah caraku berfikir. seperti yang kubilang sebelumnya. buat apa aku berlelah-lelah dan menghujat menyalahkan hal yang tidak seharusnya terjadi sekarang sedangkan pemimpin diatas sana bahkan mengambil keuntungan dari itu?

keempat : jiwa idealis ku meronta-ronta.
ya. seorang anak polosan yang berusaha terus idealis. bertemu dengan dunia nyata. hancurlah hatinya. rusak lah pola pikirnya. geting error!
aku masih merasa dunia ini terlalu keras untukku. kok bisa sih seseorang begitu? ada karyawan yang cuman dia yang tau kalo orang itu mengambil yang bukan haknya. terguncanglah jiwanya. temannya sendiri (dia saja yang merasa berteman dengannya).

kelima : kok dia begitu sih?
bertemu dengan rekan kerja dengan latar belakang dan pengalaman hidup berbeda-beda. luar biasa banget.
ketemu dengan orang yang lucu banget.
ketemu dengan orang yang ramahan.
ketemu dengan orang yang disiplin dan pekerja keras.
ketemu dengan orang yang supel dan lucu.
ketemu dengan orang hebat yang sudah dipercaya jadi direktur keuangan perusahaan.
ketemu dengan orang yang dingin.
ketemu dengan orang yang adem.
ketemu dengan orang yang pintar.
kesan pertama~
untuk berteman, begitulah rasanya.
tapi saat semua terhubung dalam suatu tanggung jawab pekerjaan.
duar!!!!
semua tidak lagi sama. dimana ada tanggung jawab. ada tugas yang harus diselesaikan. saat ada tugas yang tidak terselesaikan dengan baik. mereambat kemana-mana. muncul masalah yang tidak terduga. dan membesar. menimbulkan kerugian uang. u a n g. uang benar-benar membuat sesuatu lebih greget. muncullah salah-menyalahkan, salah paham. ditambah orang-orang yang tidak mau disalahkan, diperparah dengan orang salah yang tidak menyadari kesalahannya dan lagi orang yang tidak salah merasa disalahkan. panaslah situasi. muncul kata-kata tidak mengenakkan. bener-bener tidak mengenakkan. memancing kata-kata tidak mengenakkan lainnya.
shodaqallahul adzim.

 yah, waktu mendorong seseorang sampai kezona mana dia harus melewatinya. tanpa bisa ditunda.tanpa bisa dinego. yang ada hanya realita. hadapi. kamu dipaksa menghadapi.
tempos edax, home edacior.
waktu jahat. tapi manusia lebih jahat lagi.

Komentar